Secara umum, karya ilmiah berisi tentang data, fakta dan
solusi untuk menyelesaikan masalah dalam tulisan tersebut. Masalah yang
terdapat pada karya ilmiah bersifat objektif dan faktual.
Tujuan Karya Ilmiah
Setelah kamu mengetahui pengertian karya tulis ilmiah. Kira-kira apa ya tujuan dari karya ilmiah? Beberapa tujuan dari penulisan karya ilmiah yaitu:
- Karya ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih ide.
- Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.
- Melatih berpikir karena untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa.
- Sarana pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah.
- Melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.
Karya ilmiah merupakan hasil pemikiran atau hasil penelitian seseorang. Penelitian akan bermanfaat jika dituangkan ke dalam suatu karya ilmiah.
Ciri Karya Ilmiah
Adapun ciri-ciri dari karya ilmiah yaitu:
Sistematis, artinya tersusun dengan pola yang baku.
Logis, artinya isi dari suatu karya ilmiah dapat dipahami
dan dibenarkan oleh logika atau akal sehat.
Objektif, artinya berlandaskan teori bukan berlandaskan
pandangan pribadi penulisnya.
Faktual, artinya karya ilmiah ditulis berdasarkan fakta, bukan imajinasi penulis.
Baca Juga: Diskusi dan Macamnya
Tahap-tahap Penyusunan Karangan Ilmiah
Secara umum, tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam menyusun
karangan ilmiah dibagi menjadi lima tahap, yaitu:
(1) persiapan,
(2) pengumpulan data,
(3) pengorganisasian dan pengonsepan,
(4) pemeriksaan atau penyuntingan konsep, dan
(5) penyajian.
Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah. Tahap ini terdiri dari, memilih topik, menentukan judul, dan membuat kerangka karangan. Topik yang dipilih sebaiknya topik yang menarik dan diketahui oleh penulis. Selain itu, topik yang baik adalah topik yang mempunyai lingkup yang terbatas. Setelah menentukan topik langkah selanjutnya adalah menentukan judul. Penentuan judul dalam karangan ilmiah dapat dilakukan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, di mana, kapan, bagaimana. Selain itu, dalam membuat sebuah karangan ilmiah judul haruslah berupa frasa bukan kalimat. Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menentukan kerangka karangan. Kerangka ini nantinya akan membantu dalam proses penulisan karangan. Selain itu, kerangka inilah yang akan menjadi acuan dalam membuat karangan sehingga akan menjadi runtut dan teratur dalam memaparkan atau menganalisis masalah.
Tahap kedua dalam menulis karangan ilmiah adalah pengumpulan data. Data dapat diperoleh dari beberapa sumber yaitu, media dan lapangan. Data yang diperlukan dapat diperoleh dari media, antara lain buku, koran, majalah, internet, ataupun media yang lain. Selain itu, data juga dapat diperoleh langsung di dalam lapangan. Data yang berasal dari lapangan dapat diperoleh dengan cara pengamatan, wawancara, atau eksperimen. Data yang dikumpulkan haruslah data yang relevan dengan karangan yang akan dibuat.
Tahap ketiga dalam pengorganisasian atau pengonsepan, data yang telah kita peroleh dibagi berdasarkan jenis, sifat, atau bentuk. Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan penganalisisan data dengan menggunakan teknik yang diperlukan. Misalnya, data yang bersifat kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode statistik. Setelah data diolah dan dianalisis, kemudian dapat dilakukan pengonsepan karangan ilmiah sesuai dengan kerangka yang telah dibuat.
Tahap keempat adalah pemeriksaan atau penyuntingan konsep. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap konsep yang saling bertentangan maupun yang berulang-ulang. Dalam tahap ini, penjelas yang tidak diperlukan maka akan dibuang, sedangkan penjelas baru yang akan mendukung karangan akan ditambahkan untuk menunjang pembahasan.
Tahap terakhir dalam menyusun karangan ilmiah adalah penyajian.
Dalam penyajian karangan ilmiah haruslah diperhatikan dari segi bahasa dan
bentuk penyajian. Kalimat yang digunakan dalam menulis karangan ilmiah harus
sesuai dengan standar Bahasa Indonesia yang baku. Sedangkan dalam bentuk
penyajian, perlu diperhatikan urutan unsur-unsur karangan dan ketentuan yang
berlaku.
Referensi:
Arifin, E. Zaenal.1998. Dasar-dasar Penulisan Karangan
Ilmiah. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.