Pernahkah Anda menemukan dan melihat foto Anda pada masa kecil? Dari foto masa kecil tersebut, apakah yang dapat Anda ceritakan tentang diri Anda? Hal apa yang dapat menjelaskan tentang diri Anda? Dapatkah Anda menuliskan berbagai peristiwa penting dan bermakna dalam kehidupan Anda? Apakah Anda mengetahui sejarah tentang keluarga Anda? Adakah di antara Anda yang sudah mengetahui tentang silsilah keluarga? Secara sederhana, silsilah keluarga dapat dipahami sebagai informasi tentang riwayat suatu keluarga, misalnya kakek dan nenek, baik dari keluarga ayah roaupun ibu, saudara dari ayah dan ibu, anak-anak ayah dan ibu, serta informasi tentang kelahiran baik waktu maupun tempat. Ilmu sejarah dibutuhkan untuk mengetahui dan memahami kehidupan manusia dan masyarakat yang terjadi pada masa lampau.
1. Definisi sejarah
Menurut beberapa ahli, istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajarotun, yang berarti pohon kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu simbol, yaitu simbol kehidupan. Di dalam pohon terdapat bagian-bagian seperti batang, ranting, daun, akar, dan buah. Bagian-bagian dari pohon itu memiliki hubungan yang saling terkait dan membentuk pohon tersebut menjadi hidup. Ada dinamika yang bersifat aktif, tidak pasif. Dinamika ini terus-menerus terjadi beriringan dengan waktu dan ruang di mana kehidupan itu ada. Istilah pohon tersebut, dapat menunjukkan adanya suatu pertumbuhan dan perkembangan.
Adapun dalam bahasa Inggris, istilah sejarah dinyatakan dalam kata history. Berdasarkan Kamus Cambridge, history adalah kajian atau catatan tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau berupa peristiwa dalam kurun waktu tertentu suatu negara atau subjek lain. Dalam bahasa Yunani, sejarah berasal dari kata historia yang berarti orang pandai.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah sejarah mengandung tiga penjelasan yaitu:
a. asal-usul (keturunan) silsilah;
b. kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo/cerita
c. pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau.
2. Cakupan sejarah
Sejarah terus berkesinambungan sehingga merupakan rentang peristiwa yang panjang. Oleh karena itu, sejarah mencakup hal-hal berikut.
a. Masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis).
b. Ada hubungannya dengan sebab akibat.
c. Kebenarannya bersifat subjektif.
d. Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.
3. Ciri-ciri sejarah
Dalam sejarah terdapat beberapa ciri spesifik dari sebuah peristiwa masa lalu, yaitu penting, unik, dan abadi.
a. Penting artinya tidak semua peristiwa yang terjadi pada masa lalu akan menjadi pembahasan dalam sejarah, hanya peristiwa yang benar-benar bermakna untuk hari ini dan masa yang akan datang yang masuk dalam kategori peristiwa sejarah.
b. Unik artinya peristiwa masa lalu yang pernah terjadi tidak akan berulang, kalaupun ada peringatan atas peristiwa masa lalu itu hanyalah upacara peringatan dan bukan mengulang peristiwa masa lalu itu.
c. Abadi artinya peristiwa sejarah bersifat abadi, kekal, dan hanya sekali terjadi, masa atau waktunya tidak akan pernah dapat diulang kembali.
4. Fungsi sejarah
Sejarah memiliki dua fungsi, yaitu fungsi intrinsik dan ekstrinsik.
a. Fungsi intrinsik
1) Sejarah untuk menyatakan pendapat membuat banyak penulis sejarah atau sejarawan menggunakan ilmunya untuk mengungkapkan sesuatu.
2) Sejarah dapat menjadi profesi, yakni sebagai penulis atau peneliti sejarah atau yang diakui sebagai sejarawan.
3) Sejarah sebagai kajian ilmu kemudian terus berkembang melalui perspektif filsafat agar terus tercipta sejarah-sejarah baru. Perkembangan teori sejarah juga berpengaruh pada perkembangan ilmu-ilmu lain, termasuk di dalamnya perkembangan metode sejarah.
4) Sejarah sebagai upaya mengenal masa lalu, bersamaan dengan bumbu mitos sejarah kemudian menjadi alat yang tepat untuk memahami masa lalu.
b. Fungsi ekstrinsik
Fungsi ekstrinsik dari sejarah adalah memberikan kebermanfaatan untuk banyak orang melalui perkembangan ilmu lain. Sejarah kemudian masuk ke semua lini kajian muutuk mengungkapkan pengetahuan kepada orang banyak. Misalnya ilmu pendidikan, filsafat, moral, etika, estetika atau seni, sampai ilmu eksakta.
5. Dimensi ruang dalam sejarah
Dalam ilmu sejarah, dimensi ruang atau spasial merujuk pada tempat suatu peristiwa terjadi. Dimensi ruang menjelaskan tentang kondisi dan situasi suatu peristiwa terjadi. Secara umum, penjabaran konsep ruang dalam mempelajari sejarah sebagai berikut.
a. Jika waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat di mana peristiwa itu terjadi.
b. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa dalam perjalanan waktu.
c. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepas dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Ciri-ciri konsep ruang dalam sejarah sebagai berikut.
a. Adanya pengkajian mengenai sebuah peristiwa dan perkembangannya.
b. Terdapat manusia dalam pelaku peristiwa sejarah tersebut.
c. Dipengaruhi oleh kekuatan yang berada di luar manusia, berupa kekuatan fisik-material atau (dimensi alam).
6. Dimensi waktu dalam sejarah
Dimensi waktu merujuk pada kapan suatu peristiwa terjadi. Dimensi waktu dapat berupa detik, jam, hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad pada masa lampau yang menunjukkan kapan suatu peristiwa terjadi. Waktu juga ditandai oleh peristiwa lain yang terjadi bersamaan dengan peristiwa itu sendiri. Misalnya, ada orang menandai waktu kelahirannya dengan peristiwa lain.
Keterkaitan antara waktu dengan peristiwa sejarah meliputi empat hal berikut.
a. Perkembangan masyarakat
Perkembangan masyarakat terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Contohnya, perkembangan demokrasi Amerika Serikat yang mengikuti perkembangan kota.
b. Kesinambungan
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Contohnya, kolonialisme adalah kelanjutan dari patrionalisme.
c. Pengulangan
Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau terjadi lagi pada masa selanjutnya. Contohnya, runtuhnya pemerintahan Orde Lama akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh demonstrasi tahun 1966. Peristiwa itu kembali terjadi dimana pemerintahan Orde Baru mengalami keruntuhan akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh der onstran tahun 1998.
d. Perubahan
Perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran dan perkembangan. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh dari luar.
7. Dimensi ruang dalam sejarah
Dalam ilmu sejarah, dimensi ruang atau spasial merujuk pada tempat suatu peristiwa terjadi. Dimensi ruang menjelaskan tentang kondisi dan situasi suatu peristiwa terjadi. Secara umum, penjabaran konsep ruang dalam mempelajari sejarah sebagai berikut.
a. Jika waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat di mana peristiwa itu terjadi.
b. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa dalam perjalanan waktu.
c. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepas dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Adapun ciri-ciri konsep ruang dalam sejarah sebagai berikut.
a. Adanya pengkajian mengenai sebuah peristiwa dan perkembangannya.
b. Terdapat manusia dalam pelaku peristiwa sejarah tersebut.
c. Dipengaruhi oleh kekuatan yang berada di luar manusia, berupa kekuatan fisik-material atau (dimensi alam).
Diolah dari berbagai sumber
Tags
Artikel