CINTAKU SEBATAS “SAYANG”
”Jatuh Cinta”..???, ya…, itulah yang aku alami saat ini, ketika aku melihat wajah cantik, raut muka yang bersinar bak cahaya bulan di malam hari pada pertengaha bulan, seksi tubuhnya yang molek seperti gitar sepanyol, buraian rambutnya yang panjang dan lurus berikan nilai lebih bagi seorang gadis seperti dia.
Sebut saja namanya “Ocha”. Dia adalah gadis yang sudah lama aku kenal, awalnya hubunganku degan dia biasa-biasa saja, dia aku anggap layaknya teman-temanku seperti yang lain, nggak lebih,.
Mungkin karena bertambahnya usia, kini Ocha yang dulu aku kenal jauh berbeda dengan Ocha yang aku kenal sekarang. Dia mulai menunjukkan sifatnya yang sudah dewasa.
Tanpa kusadari, lama-kelamaan jantung hatiku, salah satu susunan tubuh dalamku ada yang aneh, detak jantung yang biasanya berjalan biasa-biasa saja, sekarang ketika aku melihat perubahan pada dirinya, detak jatungku mulai berdetak lebih kencang, seperti genderang yang mau perang. Seperti lirik lagu cinta milik Dewa 19 saja..? haha,,,, candaku dalam hati.
Aku tak habis pikir. Apakah itu yang namanya ”jatuh cinta ??” atau apakah ini semacam ”cinta pembodohan ??” aku tak tau..!!, yang pasti, ini adalah jalan satu-satunya untuk melepas masa jombloku, pikirku.
Pendek cerita.. aku dan dia yang biasa ngobrol lewat kabel, telpon atau SMS. Hehe...biarpun rumah kami berjarak kurang lebih100 meteran, aku masih malu untuk datang langsung kerumahnya, bukannya aku ini cemen atau apalah..?. tapi aku enjoy-enjoy aja dengan cara hubungan sperti ini, bukan hanya aku aja, dia pun merasakan begitu. Enjoy... katanya setelah aku tanyai lewat Sms tentang cara hubungannya denganku.
Titit..titit... opps.. itu adalah bunyi nada Sms yang
masuk. .
”
Mlm...?
Gi ngapain ....?
Ya...sperti itulah pesan-pesan yang aku terima, dan kadang aku kirim ke dia, hampir tiap hari untuk membuka dan memulai percakapan lewat Sms. Hehe.......
Hari berganti hari, hubungan kita pun makin akrab dan bahasa-bahasa yang kami sampaikan pun seperti bahasa orang yang lagi pacaran.
Kata-kata yang dulu hanya sebatas canda, guyon dan kata-kata yang sewajarnya. Kini, berubah, lebih mesra.
Titit...titit.... titit.... Hp jadulku bunyi lagi, waktu itu kira-kira suasana sudah mulai gelap, ya... sekitar pukul 08.00 malam. Lagi-lagi dari dia.
Tapi.. Satu kalimat diakhir pesannya yang ku terima, buatku kaget, dan nggak aku hapus hingga satu minggu.
”Mlm....?
” Kamu
lagi ngapain....?
”Siapa yang kamu sayangi selama ini..”??
Ya... seperti itu isi pesan yang ia kirim ke hp jadulku. Tanpa tunggu besok atau lusa, mumpung lagi ada pulsa dengan sergap dan cepat aku balas smsnya.
”kamulah yang aku sayang....” satu kalimat yang ku kirim ke dia.
Tak lama.. dia balas lagi pesan ku.
” makaciiii...”
Satu kata buatku tambah yakin kalo dia sayang aku. Ha...begitu PeDenya aku tentang isi balasan sms dari nya.
Tapi apa yang aku dapat..?, setelah lama kami berhubungan, biarpun hanya sebatas lewat kabel. Suatu hari, ya... mungkin bagiku itu adalah hari yang tepat untuk ungkapin perasaanku pada ”Ocha”, setelah aku memuja-muja dia sebagai gadis yang cantik yang baru memulai dewasa.
Dengan percaya diri. Pas pukul 20.00 wib, aku telepon dia dengan sabar sebelum aku mendengar suara lembutnya, aku mendengarkan nada tunggu hp nya. ....tut..tut.tut.tut.. begitu bunyi nada tunggu yang aku dengar, aku menunggu hpnya diangkat.
”Haloo..”
Suaranya yang lembut aku tangkap lewat telingaku, dan menabrak gendang telinga, seperti kapal Titanic yag menabrak gunung es di laut lepas. Akupun balas sapaannya dengan penuh nada yang lembut.
Akhirnya kami pun ngobrol panjang lebar hingga hampir habis pulsa yang aku beli tadi siang. Sampai di akhir obrolan, tanpa basa-basi aku lontarkan 4 kata yang datang dari dalam lubuk hati paling dalam.
”Maukah kamu jadi pacarku..??” itulah 4 kata yang aku ucapkan di sisa pulsa yang aku punya, berharap 4 kata yang aku sampaikan di respon sama dia.
Tapi,, jawaban apa yang aku dapat darinya.
” Maaf .. aku nggak bisa, apa yang kamu ucap barusan, aku sudah jadi milik orang lain dua hari kemarin”. Jawabnya.
Dengan rasa kecewa, aku terimah apa yang ia ucapkan barusan, Aku coba sabar ikhlas tentang kenyataan yang terjadi. Tapi, dalam hati masih belum bisa terima, tentang dia nggak bisa aku hapus dalam memoryku. Memang berat bagiku.
Apakah ini yang dikatakan para pujangga cinta dalam
tulisannya ”Cinta itu ibarat anggur merah, sedikit mengenal cinta terasa manis,
tapi bila berlebih pasti akan memabukkan ”. Seperti itu yang aku alami, pertama
mengenal cinta memang indah, tapi sakit bila seseorang yang kita cinta diambil
orang.